Soal Ujian Sekolah TP.2023/2024
C. Pendalaman Materi: Ibadah yang Sejati Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan Ibadah yang sejati? Ibadah yang sejati adalah ibadah yang murni atau ibadah yang benar kepada Tuhan. Ada juga yang mengartikannya sebagai ibadah yang kudus dan berkenan kepada Tuhan. Kata ibadah sering kali disalahartikan. Ibadah kadang hanya diartikan sebatas upacara keagamaan, yaitu kebaktian yang dilakukan di gereja, sekolah atau rumah. Padahal ibadah memiliki pengertian yang luas. Ibadah tidak hanya menyangkut persekutuan atau kegiatan di gereja dan rumah-rumah ibadah melainkan berhubungan dengan seluruh sikap hidup kita setiap hari. Ibadah yang sejati bukanlah sekadar kita beribadah tiap minggu dengan rajin. Tidak juga terbatas pada menyanyi, berdoa, dan membaca Firman Tuhan saja. Surat Yakobus 1:26-27 mencatat bahwa ibadah yang murni atau ibadah yang benar adalah mengendalikan lidah, mengunjungi yatim piatu, dan jandajanda. Jadi ibadah itu harus tercermin dalam tingkah laku dan gaya hidup kita. Yang terutama adalah melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Itulah yang dimaksud oleh Rasul Paulus ketika menjelaskan pengertian ibadah dalam Roma 12:1-2. Bagi Rasul Paulus, mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah adalah ibadah yang sejati.
Mempersembahkan tubuh tidaklah diartikan secara harfiah dengan mengurbankan tubuh. Mempersembahkan tubuh berarti memberikan atau mengabdikan semua pikiran kita, perkataan, dan perbuatan atau tindakan kita sesuai dengan keinginan Tuhan. Semua pikiran, perkataan, dan perbuatan kita dapat terjadi dan terungkap melalui bagian-bagian tubuh kita. Kita berpikir menggunakan bagian tubuh yang disebut otak. Kita berkata-kata menggunakan bagian tubuh yang disebut mulut. Kita berbuat sesuatu atau bertindak menggunakan bagian tubuh, misalnya tangan atau kaki. Oleh karena itu, apa pun yang kita pikirkan, semua kata yang kita keluarkan, setiap tindakan yang kita lakukan; semuanya harus benar, sesuai ajaran Tuhan dan berkenan kepada-Nya. Itulah yang dimaksud dengan ibadah yang sejati yaitu memberikan diri kita sepenuhnya kepada Allah. Oleh karena itu, segala tindakan yang kelihatan oleh mata manusia seperti: berdoa, berbakti, membaca Alkitab, menolong orang lain, berbuat baik, bila tidak dilakukan tulus dan jujur di hadapan Tuhan, tidaklah dapat dikatakan sebagai ibadah. Itu hanya sandiwara atau pura-pura. Allah menyelidiki dan melihat ketulusan hati kita, bukan hanya tindakan yang kita lakukan. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai wujud dari ibadah yang sejati. Misalnya kita menggunakan otak kita untuk merancang dan merencanakan hal-hal yang baik dan benar, mulut digunakan untuk mengatakan hal yang baik dan benar atau untuk memuji teman bukan mengeluarkan kata-kata yang menyakiti; tangan kita gunakan untuk membantu orang tua; kaki digunakan untuk bergegas menolong sahabat bukan untuk menendang orang lain ketika marah; telinga untuk mendengarkan nasihat guru atau pelajaran di sekolah. Tindakan nyata lainnya yang dapat kita lakukan adalah melayani orang yang lemah, menolong orang miskin, membantu orang yang kesusahan, menghibur teman yang sedih, bersahabat dengan semua orang, berkata jujur kepada semua orang, bersikap ramah dan sopan, serta tidak mementingkan diri sendiri. Kamu dapat mewujudnyatakan ibadah yang benar melalui tindakan sederhana yang dapat dimulai di rumahmu sendiri yaitu patuh dan taat kepada orang tua, menyayangi kakak dan adik, rajin belajar, rajin membuat pekerjaan rumah, rajin ke sekolah, serta tidak terlambat ke sekolah atau Sekolah Minggu. Dengan demikian, ibadah yang benar tidak hanya dilakukan di gereja atau tempat ibadah, namun dilakukan di semua tempat (di rumah, di sekolah, di jalan, di tempat bermain atau rekreasi, di mal, dan di semua lokasi). Ibadah yang benar tidak hanya dilakukan pada hari Minggu namun setiap hari, setiap saat; serta ibadah sejati itu ditujukan kepada semua orang. Itu berarti kita harus menjaga setiap sikap, perkataan dan tindakan kita. Kita tidak boleh menyakiti hati siapapun, kita harus berlaku adil, jujur, benar, dan selalu mau memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan, khususnya kepada orang-orang miskin dan menderita.
Ibadah yang sejati artinya ibadah yang murni atau ibadah yang benar. Ibadah yang benar adalah mempraktikkan cara hidup yang dikehendaki Tuhan. Jadi ibadah yang benar adalah menyangkut seluruh hidup kita yang berkenan di hadapan Allah. Setiap kegiatan yang kita lakukan, baik di rumah, sekolah, gereja, tempat bermain, dan tempat yang lainnya, semuanya dilakukan dalam rangka beribadah kepada Tuhan. Itu artinya kita harus menunjukkan sikap yang baik dan sopan, berkata yang benar, tidak menyakiti orang lain, berlaku adil, jujur, benar, selalu memberi diri untuk menolong orang miskin, membantu mereka yang menderita dan membutuhkan pertolongan. Intinya, melakukan semua perbuatan yang diinginkan Allah.